Selasa, 30 Juli 2013

Hubungan Antara Neraca Perdagangan, Nilai Tukar Rupiah, dan Ekspor

“Nilai Tukar Rupiah Bergantung pada Neraca Perdagangan”

Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyatakan kuat atau lemahnya nilai tukar rupiah sangat bergantung pada neraca perdagangan.
Ketua Umum KEN Chairul Tanjung mengatakan ada kecenderungan membaiknya defisit neraca berjalan Indonesia. Hal tersebut terlihat dari sempitnya jarak antara ekspor dan impor.
Menurut Chairul, jika neraca tersebut bisa bertambah surplus akan membesar nilai tukar rupiah. Hal ini karena nilai tukar rupiah sangat tergantung pada defisit neraca perdagangan.
Chairul menjelaskan, kalau besar defisitnya maka nilai rupiah akan melemah tetapi jika surplus pasti nilai rupiahnya akan menguat. “Kalau mau lihat trennya menguat atau melemah lihat defisit neraca berjalannya,” tambah Chairul.

Rupiah Melemah Ekspor Tak Naik?

Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan belakangan nampaknya tidak mampu mengangkat ekspor Indonesia. Hal ini terbukti dari defisit Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang cukup tinggi.
Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengungkapkan, NPI harus dijaga sehingga defisit transaksi berjalan dapat berada di kisaran 2,2-2,5 persen. Dia menilai dengan NPI tetap di kisaran tersebut, maka neraca perdagangan akan stabil.
“Tentu itu harus diupayakan dengan melihat neraca perdagangan, juga melihat jasa dan lain lain, Desember Natal impor, November kemungkinan naik,” tambah Agus, kala ditemui di Kantor Pajak, Selasa (4/12/2012).
Menurutnya, dari sektor perdagangan dia memang tidak dapat berbuat banyak. “Tapi kalau dari sisi inflasi dan juga kalau kita lihat currency impor seharusnya tidak dalam jumlah besar, karena currency-nya melemah, yang saya lihat secara umum akan kita kendalikan neraca akhir tahun,” tukas dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NPI pada periode Oktober 2012 mengalami defisit USD1,55 miliar. Sedangkan untuk NPI sebelumnya, September 2012 mengalami surplus USD552,9 juta, dan Agustus 2012 surplus USD248,5 juta.
“Neraca perdagangan Oktober defisit USD1,55 miliar, dengan impor USD17,21 miliar dan ekspor USD15,67 miliar,” kata Direktur Statistik Harga BPS Sasmito Hadi Wibowo.
Secara kumulatif neraca perdagangan pada periode Januari-September 2012 mencapai defisit USD516,1 juta. Dengan impor USD159,18 miliar dan ekspor USD158,66 miliar.

Meski Neraca Defisit, Cadangan Devisa RI Masih Kuat

Impor Indonesia yang semakin tinggi membuat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit perdagangan. Meski demikian, cadangan devisa Indonesia dinyatakan masih cukup untuk melakukan impor selama enam bulan ke depan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan meskipun neraca dagang Indonesia mengalami defisit, namun Neraca Pembayaran Indonesia (current account) masih tetap aman.
“NPI sepertinya kan dilihatnya bukan neraca perdagangan. Kalau dibandingkan dengan penambahancapital account, sepertinya cadangan devisa masih dalam perkiraan minimum atau masih sama seperti tahun lalu ataupun kalau nambah, nambahnya sedikit, jadi enggak berkurang itu artinya,” kata dia di kantornya, Kamis (3/1/2013).
Dia melanjutkan, saat ini neraca perdagangan Indonesia masih dapat ditutup oleh neraca pembayaran Indonesia. “Jadi kuncinya yah bagaimana kita bisa menambah capital accountnya, capital account kan sumbernya ada dua, ada investasi langsung (FDI) atau portofolio,” jelasnya.
Menurutnya, untuk menjaga agar neraca tersebut tetap sehat maka iklim investasi harus dijaga. Jadi FDI yang masuk harus dijaga, dipertahankan. Kedua jangan sampai ada capital outflow portofolionya, usahakan pasar modal dan SBN yang bagus, uang masuk ke republik ini masih bagus,” katanya.
Menurutnya, dengan cadangan devisa di kisaran USD112 miliar, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan impor selama enam bulan ke depan. “USD112 miliar kan setara dengan enam bulan impor, itu sudah cukup bagus,” tukas dia.

Sumber:
medanmagazine.com
http://economy.okezone.com/read/2013/01/03/20/741001/meski-neraca-defisit-cadangan-devisa-ri-masih-kuat
http://economy.okezone.com/read/2012/10/04/20/699246/nilai-tukar-rupiah-bergantung-pada-neraca-perdagangan
http://economy.okezone.com/read/2012/12/04/20/727074/menkeu-heran-rupiah-melemah-ekspor-tak-naik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar